KOMISI VII SESALKAN KOTA BATAM TIDAK PUNYA CIRI KHAS
23-12-2010 /
KOMISI VII
Kalangan Tim kunjungan kerja (Kunker) Komisi VII menyesalkan pengelolaan tata ruang kota batam yang dinilai tidak mempunyai ciri khas, sehingga tidak terdapat perbedaan dengan kota-kota lainnya yang ada di tanah air.
Hal ini disampaikan saat Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII dipimpin Anggota Komisi Nazaruddin Kiemas (Fraksi PDI-Perjuangan) mengadakan pertemuan dengan Wakil Gubernur Soerya Respationo beserta jajarannya dan beberapa Instansi terkait di Graha Kepri Batam, Senin (20/12)
"Saya prihatin dengan kondisi kota Batam sekarang. Apa yang bisa dibanggakan dari kota Batam. Secara geografis dekat dengan Singapura, dulu kita berharap mampu bersaing dengan mereka, bahkan menjadi kota saingannya" kata Anggota Komisi VII Boby Adhityo Rizaldi (Fraksi PG)
Menurut Boby, beberapa tahun lalu, Batam sempat menduduki peringkat lima besar sebagai tujuan wisata, namun sekarang peringkat 10 besar saja tidak masuk.
Karenanya ia mempertanyakan, Batam mau dijadikan seperti apa. Ia menilai prospek kedepan masih cukup baik asal semua pihak mau bekerjasama, berjuang untuk mengejar serta memperbaiki kondisi saat ini.
Anggota Komisi VII lainnya Halim Kalla (Fraksi PG) menyayangkan perkembangan pembangunan kota Batam.
"Saya tidak melihat perbedaan Kota Batam dengan Kota-kota yang ada di pulau Jawa. Ruko semakin menjorok ke jalan dan Batam terlihat sebagai ruang terbuka gedung," katanya
Padahal, lanjutnya Batam diharapkan bisa menjadi daerah percontohan di Indonesia.
Halim mengingatkan pemprov agar memperlebar ruas jalan raya, karena dikhawatirkan dalam waktu dekat kemacetan dijalanan akan segera menghantui. Pasalnya laju pertumbuhan kendaraan di kota Batam cukup pesat.
Selain itu kata Dia, bila suatu saat Batam yang diharapkan sebagai kota percontohan ini, mampu mengembangkan diri, pasti akan membangun jalur Bus way dan membutuhkan jalan yang lebar.
Menanggapi berbagai pernyataan tersebut, Wakil Gubernur Soerya Respationo menyatakan pihaknya akan memperhatikan hal tersebut dan akan dijadikan sebagai masukan berharga demi kemajuan kota Batam. (sw)
Hal ini disampaikan saat Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII dipimpin Anggota Komisi Nazaruddin Kiemas (Fraksi PDI-Perjuangan) mengadakan pertemuan dengan Wakil Gubernur Soerya Respationo beserta jajarannya dan beberapa Instansi terkait di Graha Kepri Batam, Senin (20/12)
"Saya prihatin dengan kondisi kota Batam sekarang. Apa yang bisa dibanggakan dari kota Batam. Secara geografis dekat dengan Singapura, dulu kita berharap mampu bersaing dengan mereka, bahkan menjadi kota saingannya" kata Anggota Komisi VII Boby Adhityo Rizaldi (Fraksi PG)
Menurut Boby, beberapa tahun lalu, Batam sempat menduduki peringkat lima besar sebagai tujuan wisata, namun sekarang peringkat 10 besar saja tidak masuk.
Karenanya ia mempertanyakan, Batam mau dijadikan seperti apa. Ia menilai prospek kedepan masih cukup baik asal semua pihak mau bekerjasama, berjuang untuk mengejar serta memperbaiki kondisi saat ini.
Anggota Komisi VII lainnya Halim Kalla (Fraksi PG) menyayangkan perkembangan pembangunan kota Batam.
"Saya tidak melihat perbedaan Kota Batam dengan Kota-kota yang ada di pulau Jawa. Ruko semakin menjorok ke jalan dan Batam terlihat sebagai ruang terbuka gedung," katanya
Padahal, lanjutnya Batam diharapkan bisa menjadi daerah percontohan di Indonesia.
Halim mengingatkan pemprov agar memperlebar ruas jalan raya, karena dikhawatirkan dalam waktu dekat kemacetan dijalanan akan segera menghantui. Pasalnya laju pertumbuhan kendaraan di kota Batam cukup pesat.
Selain itu kata Dia, bila suatu saat Batam yang diharapkan sebagai kota percontohan ini, mampu mengembangkan diri, pasti akan membangun jalur Bus way dan membutuhkan jalan yang lebar.
Menanggapi berbagai pernyataan tersebut, Wakil Gubernur Soerya Respationo menyatakan pihaknya akan memperhatikan hal tersebut dan akan dijadikan sebagai masukan berharga demi kemajuan kota Batam. (sw)